Sejarah Masjid Agung Jawa Tengah – Jawa Tengah merupakan sebuah provinsi yang terletak di Pulau Jawa yang beribukota di Semarang dan memiliki penduduk berjumlah 34,55 juta jiwa. Dari jumlah penduduk sebanyak itu, 97,26%-nya menganut agama islam.
Provinsi Jawa Tengah memiliki sebuah masjid yang indah dan termasuk sebagai salah satu masjid terindah di Indonesia. Masjid ini terletak di Kota Semarang, lebih tepatnya di Jalan Gajah Raya Kelurahan Sambirejo Kecamatan Gayamsari dan masjid tersebut bernama Masjid Agung Jawa Tengah. Penduduk Provinsi Jawa Tengah khususnya Semarang sudah tidak asing lagi dengan masjid ini, karena masjid ini terkenal memiliki desain bangunan yang mirip seperti Colosseum dan memiliki 6 payung raksasa seperti yang dimiliki di Masjid Nabawi. Sehingga menjadikan masjid ini sebagai destinasi wisata yang terkenal dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Jawa Tengah, khususnya masyarakat Semarang.
Bagi masyarakat luar provinsi khususnya yang beragama muslim, rasanya kurang kalau berwisata ke Provinsi Jawa Tengah tapi tidak mengunjungi Masjid Agung Jawa Tengah ini. Karena selain menyajika keunikan arsitekturnya, masjid ini juga mempunyai sebuah Al-Quran raksasa yang memiliki ukuran 145 x 95 cm dan juga memiliki sebuah bedug raksasa berukuran panjang 310 cm, diameter 220 cm yang terletak di dalam ruang utama tempat shalat.
SEJARAH MASJID AGUNG JAWA TENGAH
Pada tanggal 6 Juni 2001, Gubernur Jawa Tengah saat itu yaitu Mayjend Mariyanto memutuskan untuk membangun Masjid Agung Jawa Tengah di Kota Semarang. Tapi sebelum itu, ditanggal itu juga beliau membentuk Tim Koordinasi Pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah yang melibatkan berbagai pihak yaitu. Tim tersebut ditugaskan untuk menyelesaikan berbagai kendala mengenai pembangunan masjid seperti, program ruang, status tanah, pemilihan lahan, dan pembiayaan dari APBD.
Setelah itu ditahun itu juga, Tim Koordinasi Pembangunan Masjid memutuskan untuk menyelenggarakan sayembara untuk desain masjid. Dari sekian banyaknya orang yang mengikuti sayembara tersebut, Tim Koordinasi Pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah memutuskan untuk memilih desain dari Ir. H. Ahmad Fanani.
Satu tahun berikutnya, lebih tepatnya tanggal 6 September 2002 masjid ini mulai dibangung dengan diawali pemasangan tiang pancang perdana yang dilakukan oleh 3 orang yaitu Menteri Agama RI bernama Prof. Dr. H. Said Agil Husen Al-Munawar, Ketua Majelis Ulama Indonesia bernama KH. MA Sahal Mahfudz, dan Gubernur Jawa Tengah bernama H. Mardiyanto. Selain itu, pemasangan tiang pancang juga dihadiri oleh 7 duta negara islam diantaranya yaitu duta dari Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Mesir, Kuwait, Palestina, dan Abu Dhabi.
Masjid Agung Jawa Tengah selesai dibangung pada tanggal 14 november 2006 dan diresmikan oleh presiden yang menjabat saat itu yaitu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Meskipun begitu, masjid ini pertama kali digunakan jauh sebelum peresmiannya yaitu pada tahun 2004.
DESAIN ARSITEKTUR MASJID AGUNG JAWA TENGAH
Masjid ini dibangun dengan menggunakan desain dari Ir. H. Ahmad Fanani yang telah memenangkan sayembara untuk desain masjid ini. Ir. H. Ahmad Fanani mendesain masjid ini dengan menggabungkan 3 gaya arsitektur yang berbeda, yaitu dari gaya arsitektur Jawa, Islam, dan Romawi.
Gaya arsitektur islam bisa dilihat pada :
- puncak kubah berdiameter 20 meter yang digabungkan dengan gaya arsitektur romawi dan dinding masjid yang dihiasi dengan kaligrafi.
- bangunan 4 menara dengan tinggi 62 meter yang terletak di setiap penjuru masjid.
- 6 payung raksasa yang terletak di pelataran masjid dengan tinggi 20 meter dan bentangannya sampai 14 meter. Serta berfungsi untuk pelindung dari cuaca hujan dan panas.
- Sebuah menara masjid setinggi 99 meter yang terpisah dengan bangunan utama serta memadukan gaya arsitektur islam dengan romawi. Menara ini dinamakan Menara Asma’ul Husna yang merupakan simbol kemahakuasaan Allah Swt.
Gaya arsitektur Romawi bisa dilihat pada bangunan menyerupai bangunan koloseum dan memiliki 25 pilar yang terletak di pelataran masjid. Bangunan ini menggabungkan gaya arsitektur islam pada 25 pilarnya dengan dihiasi kaligarfi dan jumlah pilar tersebut menyimbolkan jumlam nabi dan rosul.
Gaya arsitektur jawa bisa dilihat pada bagian dalam masjid, lebih tepatnya pada bagian pintu yang bergaya jawa.
KARPET MASJID AGUNG JAWA TENGAH
Tidak hanya gaya arsitektur yang membuat masjid ini begitu indah. Karpet atau sajadah masjid juga membuat masjid ini tampak lebih nyaman dan indah. Selain itu, karpet yang digunakan di masjid ini juga begitu lembut dan nyaman sehingga jama’ah lebih khusyu’ saat melakukan ibadah.
Untuk itu kami Nuansa Islami Karpet menawarkan karpet masjid yang sama indah dan lembutnya dengan yang digunakan di Masjid Agung Jawa Tengah. Kami nuansa islami karpet menyediakan karpet masjid atau karpet mushola. Kami telah dipercaya untuk melayani lebih dari 1000 masjid di Indonesia (Portofolio Pemasangan). Kami hadir untuk melayani masjid-masjid di Nusantara mendapatkan karpet terbaik ternyaman dan berkualitas sesuai dengan kebutuhan masjid. Kami hadir membantu anda mendapatkan karpet terbaik yang anda inginkan. Berbekal pengalaman, jangan sungkan untuk berkonsultasi kepada kami terkait karpet terbaik yang pas untuk dipasang di masjid anda – Sejarah Masjid Agung Jawa Tengah.
Karpet masjid dengan banyak pilihan tipe baik import turkey maupun produksi lokal indonesia dengan ragam pilihan motif, warna dan harga (Produk). Selain menjual karpet masjid, kami juga menyediakan perlengkapan masjid lainnya seperti Jadwal Sholat Digital baik menggunakan display running text. Kami turut hadir untuk menyokong gerakan memakmurkan masjid di Nusantara dengan memberikan fasilitas penunjang terbaik kepada para takmir untuk melayani jamaahnya. Jika anda ingin bertanya lebih detail tentang produk, langsung hubungi admin kami di sini.